Langgar Purwodiningratan
Udara sangat lembab basah pada dinding-dindingnya
duh, bagai gua sunyi di tengah hutan
Kemana gerangan perginya? Wahai, hatiku sendiri
merasa asing di rumah sendiri
*
Tiang-tiang yang rapuh sawang di sudut kelambu
duh, bagai lelaki tua yang lesu
Tasbih kehilangan talinya!
Kesibukan apa gerangan yang memadati waktunya?
Wahai, dalam sukmaku sendiri ibuku bercerita
bahwa jemaah belakang ini sibuk berbelanja
dan repot menjahitkan baju-bajunya
*
Tubuh yang berlubang rayap-rayap menggigitnya
duh, bagai tubuh prajurit dengan berjuta luka
Di mana pemukulnya? Wahai, anak-anak yang manis itu
berkejar-kejaran memperebutkan kayu itu
Ya, Allah ampunilah mereka
Kalau wajahnya kotor sebab tangan ibu-bapaknyalah yang kotor
About this entry
You’re currently reading “Langgar Purwodiningratan,” an entry on Embie C Noer bicara Arifin C Noer
- Published:
- March 19, 2009 / 5:09 am
- Category:
- Uncategorized
- Tags:
No comments yet
Jump to comment form | comment rss [?] | trackback uri [?]